REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Mantan tangan kanan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Choe Ryong-Hae pada Rabu (30/12) dipastikan kembali ke lingkaran dalam setelah dilaporkan tersingkir dan dikirim ke pertanian untuk dididik kembali.
Pengamat mengatakan keberuntungan Choe Ryong-Hae itu adalah yang terbaru dari serangkaian kejadian dan tanda pemimpin muda Korea Utara itu mungkin menempuh jalan lebih lunak setelah mendapatkan sorotan karena kekejamannya, yang menghukum mati pejabat tinggi, termasuk pamannya.
"Serangkaian pengembalian hak bagi pejabat kunci pada tahun ini memberikan kesan Kim Jong-un mungkin menarik kembali kekuasaan terornya," kata peneliti utama Lembaga Sejong di Seoul, Cheong Seong-chang.
Pengembalian hak Choe terungkap saat Korea Utara mengumumkan komisi pemakaman nasional bagi Kim Yang-gon, pejabat tinggi, yang meninggal pada Selasa karena kecelakaan lalu lintas. Nama Choe Ryong-Hae berada dalam urutan keenam, setelah nama Kim Jong-un dan empat pejabat tinggi partai.
Choe, marsekal madya, yang dulunya dianggap orang nomor dua di negara tersebut setelah Kim Jong Un, disingkirkan pada bulan lalu dan dikirim ke lahan pertanian untuk dididik kembali, kata badan mata-mata Korea Selatan.
Badan itu mengatakan dia diperkirakan mendapatkan hukuman atas kejadian kebocoran air yang serius di sebuah pembangkit listrik. Para tentara Korea Utara disebarluaskan dalam proyek konstruksinya di negara yang dimiliterisasi dengan ketat itu.
Pejabat lain, yang diketahui disingkirkan namun juga tercantum dalam daftar nama anggota komite pemakaman adalah Won Dong-yon. Cheong berkata Jong-un mungkin memanggil kembali Won untuk menggantikan Yang-Gon yang memantau hubungan dengan Korea Selatan, dan yang disebut oleh media nasional sebagai asisten pemimpin yang paling terpercaya.
Baca juga:
Ramadi Bebas, ISIS Bak Jatuh dan Tertimpa Tangga
Lembaga Atom Iran Benarkan Pengiriman Uranium ke Rusia