Rabu 30 Dec 2015 17:39 WIB

Dua Perempuan Rusia Dipenjara karena Biayai ISIS

“Teror Wahabi Menyerang Paris.” Kartun itu menggambarkan satu sosok berpakaian serba hitam yang ia sebut ISIS, sedang mencongkel puncak menara Eiffel dengan belati.
Foto: al alam
“Teror Wahabi Menyerang Paris.” Kartun itu menggambarkan satu sosok berpakaian serba hitam yang ia sebut ISIS, sedang mencongkel puncak menara Eiffel dengan belati.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pengadilan militer di Moskow, Rusia memvonis dua mahasiswa kedokteran lebih dari lima tahun penjara.

Yelena Arshakhanova dan Saida Khalikova dinyatakan bersalah karena membantu kelompok radikal ISIS. Kedua perempuan tersebut menjual perabotan rumah dan sabun buatan sendiri untuk menggalang dana.

Mereka mentransfer 594 dolar AS ke rekening bank terkait ISIS pada Desember 2014. Ibunda Khalikova, Raziyat Isabekova membantah tuduhan itu. Dia menulis surat kepada Presiden Vladimir Putin dan mengatakan putrinya mengaku di bawah tekanan.

"Mereka memaksanya menandatangani pengakuan yang tidak ia lakukan," katanya kepada Open Russia, kelompok advokasi untuk demokrasi, dikutip IBTimes, Rabu (30/12).

Pengacara Khalikova, Sabir Agayev mengatakan kliennya mentransfer uang untuk temannya tanpa mengetahui uang itu diberikan ke siapa.

Jumlah warga Rusia yang bergabung bersama ISIS di Timur Tengah meningkat. Badan Keamanan Rusia awal bulan ini mengatakan hampir 2.900 warga Rusia berperang bersama ISIS di Irak dan Suriah.

Komite Antiterorisme Nasional Rusia mengatakan 214 terduga petempur kembali ke Rusia. Sebanyak 41 di antaranya telah ditahan. Jumlah sebenarnya bisa lebih banyak.

 

Baca juga:

Minta Muslim Gabung Teroris, Baghdadi Jadi Bulan-bulanan Media Sosial

Ramadi Bebas, ISIS Bak Jatuh dan Tertimpa Tangga

Mantan Tangan Kanan Kim Jong Un Kembali Setelah Disingkirkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement