Rabu 30 Dec 2015 19:28 WIB

Israel Tangkap Yahudi yang Rayakan Kematian Balita Palestina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu speaks in the Jerusalem residence of Israeli President Reuven Rivlin after he was tasked by the president to form the next Israeli government, 25 March 2015.
Foto: PA/JIM HOLLANDER
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu speaks in the Jerusalem residence of Israeli President Reuven Rivlin after he was tasked by the president to form the next Israeli government, 25 March 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel mengklaim telah menangkap empat orang Yahudi yang dicurigai sebagai kalangan ekstremis bersenjata pada Selasa (29/12). Mereka berada dalam video pernikahan yang merayakan pembunuhan seorang balita Palestina.

Video itu disiarkan pekan lalu oleh saluran berita Israel. Video yang tersebar secara online tersebut mengundang kecaman keras dari politisi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Empat orang telah ditangkap sampai sekarang," kata juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld seperti dikutip dari laman Dunya News, Rabu (30/12).

Dia menambahkan, sebuah penyelidikan dibuka pekan lalu dan selama sepekan ini. Akhirnya empat orang ditangkap. Mereka dijadwalkan untuk muncul di depan pengadilan Yerusalem, Rabu (30/12), untuk sidang penahanan.

"Itu sehubungan dengan senjata yang berada di pernikahan dan hal-hal lain,’’ katanya.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, tapi radio publik Israel mengatakan, di antara mereka yang ditahan adalah pengantin pria. Video itu menunjukkan para tamu menari dengan senjata, pisau, dan setidaknya satu  bom Molotov.

Media melaporkan bahwa pengantin pria sebelumnya telah diinterogasi terkait tindakan terorisme Yahudi. Sementara tamu lain adalah teman-teman atau kerabat tersangka yang ditangkap atas serangan Juli 2015 lalu.

Netanyahu menyebut, video itu mengejutkan dan mengatakan itu menunjukkan wajah sesungguhnya dari sebuah kelompok yang bahaya bagi masyarakat dan keamanan Israel. Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah menangkap sejumlah tersangka ekstremis Yahudi terkait insiden 31 Juli 2015 di Tepi Barat Desa Duma.

Api menewaskan bocah yang berusia baru 18 bulan, Ali Saad Dawabsha. Orang tua bayi meninggal kemudian karena luka bakar yang parah. Saudara bocah malang itu, Ali (4) adalah satu-satunya yang selamat.

Sejauh ini, belum ada yang didakwa. Salah satunya, seorang pemukim berusia 18 tahun, diletakkan di bawah tahanan rumah pada Selasa setelah berminggu-minggu menjadi tahanan di badan keamanan dalam negeri Israel Shin Bet.

Pria itu kemudian dibebaskan pada Senin lalu, ketika jaksa mengakui bahwa ia tidak berniat untuk mendakwanya atas pembunuhan Duma, melainkan serangan pembunuhan warga Palestina 2013. Ia menjalani penahanan lebih lanjut saat penuntut mengajukan keberatan atas pembebasannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement