Kamis 31 Dec 2015 21:16 WIB

Ibu Kota Negara Eropa Ini Batalkan Perayaan Malam Tahun Baru, Ini Alasannya...

Rekaman kamera CCTV yang dikeluarkan kepolisian Belgia saat penembakan Museum Yahudi di Brussels.
Foto: AP Photo
Rekaman kamera CCTV yang dikeluarkan kepolisian Belgia saat penembakan Museum Yahudi di Brussels.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Brussels pada Kamis membatalkan perayaan Malam Tahun Baru karena ketakutan akan teror saat Eropa bersiap untuk mengadakan keamanan ketat pada 2016, sementara kepolisian Turki menahan dua tersangka perencana penyerangan angkara yang diduga merupakan anggota kelompok bersenjata ISIS.

Pihak berwenang Belgia mengatakan bahwa pertunjukan kembang api dan perayaan menyambut Tahun Baru yang dihariri oleh 100 ribu orang pada tahun lalu tidak akan dilakukan setelah mengungkap sebuah dugaan rencana teror yang diarahkan ke ibu kota pada saat liburan.

Keputusan itu datang pasca-penangkapan dua orang yang dicurigai merencanakan penyerangan terhadap tempat-tampat simbolis di Brussels pada saat perayaan, dan setelah seorang pria diperiksa atas hubungannya dengan serangan di Paris bulan lalu.

"Sayang sekali kami terpaksa membatalkan pesta kembang api dan seluruh hal yang telah direncanakan untuk sore esok hari (Kamis). Lebih baik tidak mengambil resiko apapun," ujar Wali Kota Brussles, Yvan Mayeur kepada penyiar radio Belgia RTBF.

Di Paris, tempat 130 orang tewas akibat serangan oleh para ekstremis pada 13 November lalu, pertunjukan kembang api tahunan di Champs-Elysees juga dibatalkan dan 11.000 aparat polisi, tentara dan pemadam kebakaran akan berpatroli di ibu kota Prancis.

Lapangan Merah Moskow, yang biasanya menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk memperingati Tahun Baru, akan ditutup untuk umum pada 31 Desember sementara Wina juga meningkatkan pengamanan sebelum perayaan dilakukan.

Sementara itu di Turki, para pejabat mengatakan dua tersangka kelompok bersenjata ISIS yang dilaporkan merupakan warga Turki, merencanakan aksi bom bunuh diri di pusat ibu kota Ankara, yang diperkirakan akan penuh dengan masyarakat yang bersuka cita pada 31 Desember malam.

Turki berada dalam tanda peringatan bahaya yang tinggi sejak Oktober, saat dua pelaku bom bunuh diri meledakkan diri mereka di kerumunan aktivis perdamaian di Ankara dan menewaskan 103 orang, kejadian itu menjadi serangan terburuk dalam sejarah modern negara itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement