REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Jaksa Chicago, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (31/12) mengatakan meminta Biro Investigasi Federal (FBI) untuk membantu menyelidiki penembakan polisi yang menewaskan dua warga kulit hitam akhir Desember 2015 lalu.
Jaksa Wilayah Cook County Anita Alvarez mengatakan, ia ingin membantu menyelidiki penembakan Bettie Jones (55 tahun) dan seorang mahasiswa Quintonio LeGrier (19 tahun) oleh seorang polisi Chicago yang dilakukan akhir Desember 2015. Polisi yang menanggapi panggilan LeGrier mengancam ayahnya dengan tongkat baseball, mengakui penembakan Jones itu tidak disengaja.
"Ini adalah insiden sangat mengganggu yang menuntut penyelidikan independen dan teliti," kata Alvarez.
Penembakan kulit hitam oleh polisi terutama aparat keamanan kulit putih di beberapa kota selama 18 bulan terakhir telah menyebabkan protes di seluruh negeri. Di Cleveland, terjadi demonstrasi menyusul keputusan untuk tidak mendakwa petugas yang menembak dan membunuh seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan pistol mainan.
Di Chicago, pengunjuk rasa di Balai Kota, Kamis (31/12) meninju patung yang dipasang gambar wajah Wali Kota Rahm Emanuel dan memintanya mundur.
"Hei, hei! Ho, ho! Rahm Emanuel harus pergi," ujar demonstran.
Baca juga:
Uang Berlimpah, 8 Selebriti Dunia Ini Miliki Pulau Pribadi
Sejarah Hari Ini: Fidel Castro Gulingkan Diktator Batista