REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pihak berwenang di ibukota India, New Delhi, telah meluncurkan pembatasan besar-besaran terkait penggunaan mobil pribadi. Langkah ini diambil, untuk mencegah peningkatan level polusi yang telah mengkhawatirkan.
Seperti dilansir laman BBC News, Jumat (1/1), pihak berwenang memberlakukan pemisahan izin beroperasi bagi plat kendaraan bermotor genap dan ganjil di New Delhi. Rencana ini akan dimulai pada Jumat dan diuji coba dalam dua pekan.
Pembatasan penggunaan kendaraan bermotor dilakukan, sebab Delhi telah mengalami peningkatan bahaya polusi sejak musim dingin ini. Pemerintah daerah mengumumkan skema ini setelah tingkat polusi di kota itu lebih 10 kali dari batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Rencananya pembatasan akan diberlakukan mulai Senin hingga Sabtu, sejak pukul delapan pagi hingga delapan malam waktu setempat. Namun beberapa pengecualian dibuat.
Wanita akan diizinkan mengemudi mobil mereka setiap hari, asalkan ia bersama wanita dan anak-anak berusia maksimal 12 tahun. Mobil yang membawa orang cacat juga diizinkan beroperasi setiap hari. Selain itu kendaraan roda dua, mobil yang membawa bahan bakan gas alam dan kendaraan darurat medis tak akan diberhentikan.
Pemerintah telah mempekerjakan sekitar 3.000 bus swasta untuk menyediakan layanan antar-jemput ke kota dari daerah permukiman untuk mengurangi kepadatan pada jaringan transportasi. Sekolah juga diliburkan sementara, sebab bus mereka digunakan sebagai angkutan umum.
India juga meluncurkan aplikasi yang bisa digunakan untuk memesan alat transportasi tuktuk. Nantinya itu akan menjadi penghubung ke stasiun metro terdekat.