REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebuah insiden penembakan terjadi di Tel Aviv, Israel dengan sasaran bar di Dizengoff Street. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (1/1) pukul 15.00 waktu setempat itu menewaskan sedikitnya dua korban dan tujuh lainnya luka-luka.
Juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan kepada Al Jazeera pada Jumat (1/1) tersangka sudah teridentifikasi atas nama Nesha’at Milhem, warga Palestina berusia 29 tahun yang tinggal di Arara, Israel.
Milhem yang pernah dipenjara di Israel pada 2006 itu diidentifikasi ketika ayahnya menelepon dan memberitahu polisi setelah melihatnya di televisi. Sepupu Milhem juga tercatat ditembak mati oleh polisi Israel pada 2006, menurut dokumentasi Israel Channel 2.
“Tempat persembunyian penyerang masih dicari di gedung dan apartemen,” kata Rosenfeld dalam akun Twitternya.
Pada Jumat (1/1) malam Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan mengatakan motif dibalik penyerangan tersebut masih belum diketahui. Namun dia meyakini ini adalah tindakan nasionalis.
Hal itu karena Palestina semakin memprotes pendudukan Israel yang hingga saat ini masih berlangsung. Selain itu juga karena adanya serangan oleh pemukim sayap kanan ke Masjidil Aqsa di Yerussalem Timur, yang merupakan situs tersuci ketiga umat Muslim.
Menurut rekaman CCTV, penembak melepaskan tembakan dengan senjata otomatis yang membuat pelanggan bar berhamburan menghindar.
Kementerian Otoritas Kesehatan Palestina menyatakan pada Jumat (1/1) tentara Israel atau pemukim selama 2015 telah menewaskan 179 warga Palestina, termasuk demonstran tak bersenjata, pengamat dan dugaan penyerang. Sejak 1 Oktober penyerang Palestina telah menewaskan 23 warga Israel, termasuk tentara dan warga sipil.