Sabtu 02 Jan 2016 17:46 WIB

Donald Trump 'Bintangi' Video Propaganda Al Shabaab

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Angga Indrawan
Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump
Foto: AP
Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kelompok radikal keagamaan asal Somalia, Al Shabaab, merilis video propaganda guna merekrut anggota baru, Sabtu (2/1). Dalam video yang diunggah di media sosial, Twitter, tersebut, Al Shabaab menampilkan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, sebagai aktor utamanya.

Berdasarkan lapora dari Lembaga Studi Intelijen, SITE Intelegence Group, video itu disebarkan oleh media bentukan Al Shabaab, Al Kataib Media Foundation, pada Sabtu (2/1) waktu setempat. Di video berdurasi 51 menit itu, Al Shabaab menampilkan cuplikan komentar dan kampanye Donald Trump di Carolina Selatan, Amerika Serikat, pada Desember silam. 

Pada saat itu, Donald Trump melontarkan pernyataan kontroversial terkait pelarangan masuknya muslim ke Amerika Serikat. Komentar inilah yang ditayangkan dalam video propaganda Al Shabaab untuk menunjukan, Amerika Serikat dan negara-negara barat telah menjadi ancaman buat kaum  Muslim.

(Baca: Saudi Eksekusi Mati 47 Orang dan Seorang Ulama Syiah)

"Donald J Trump meminta adanya pemberhentian total masuknya Muslim ke Amerika Serikat. Hingga para pemimpin di negara ini bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," ujar Trump di dalam video propaganda tersebut.

Komentar Trump ini memang terus menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Sejumlah politisi Amerika Serikat menilai, pernyataan Trump itu justru akan meningkatkan adanya sentimen kaum Muslim terhadap Amerika Serikat. Tidak hanya itu, pernyataan itu pun dapat menjadi bahan propaganda oleh kelompok teroris.

Tidak hanya itu, untuk mempertegas posisi Al Shabaab, cuplikan gambar Donald Trump itu pun diawali dengan rekaman pernyataan Pemimpin Al Shabaab, Anwar al-Awlak, yang menyebutkan, para Muslim di Amerika Serikat dan dunia barat sebenarnya hanya memiliki dua pilihan, yaitu pergi ke negara-negara Islam atau tetap berada di Amerika Serikat untuk terus melawan mereka. Al Awlaki sendiri dilaporkan telah tewas dalam sebuah serangan drone di Yaman pada 2011 silam.

Pada bagian lain video tersebut, Al Shabaab juga menampilkan remaja kulit hitam asal Amerika Serikat yang akhirnya memilih bergabung bersama Al Shabaab di Somalia. Al Shabaab, yang terus berusaha menggulingkan Pemerintahan Somalia, memang dikenal sebagai salah satu jaringan kelompok Alqaidah di Afrika. Selain melancarkan serangan di Somalia, Al Shabaab juga kerap melakukan aksi teror di Kenya dan Ethiopia.

Obama Berencana Awasi Peredaran Senjata Api

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement