REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kementerian Luar Negeri AS menyebut eksekusi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi akan menimbulkan ketegangan sektarian. Apalagi salah satu yang menjadi korban adalah ulama syiah ternama Nimr al-Nimr.
Demikian ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, John Kirby, Sabtu waktu AS (2/1), dikutip Reuters.
Dalam pernyataannya, Kirby meminta Arab Saudi menghargai dan melindungi HAM, membolehkan ekspresi damai, dan menegaskan kembali pentingnya bagi seluruh pemimpin di Timur Tengah melakukan upaya mengurangi ketegangan regional.
Tindakan Pemerintah Arab Saudi mengeksekusi mati 47 orang, termasuk Nimr al-Nimr, disayangkan oleh banyak pihak. Kecaman dan protes keras berdatangan dari sejumlah negara.
Lebih jauh, eksekusi tersebut diduga bertujuan menghalangi jihad di Saudi. Tahun lalu, pemboman dan penembakan oleh kelompok militan Sunni di Arab Saudi telah menewaskan puluhan jiwa dan mendorong kelompok ekstremis ISIS menyerukan pengikutnya di sana untuk melancarkan serangan.