REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Isu penurunan kesehatan presiden Palestina, Mahmoud Abbas dipastikan tak benar. Para pejabat Palestina membantah laporan media yang mengatakan kondisi medis Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah memburuk.
Nabil Abu Rdineh, seorang pembantu Abbas, mengatakan di dalam satu pernyataan pers resmi, "Presiden Abbas berada dalam kondisi kesehatan baik. Laporan tersebut palsu dan mencurigakan," ujarnya.
(Baca juga: Donald Trump Dipercaya akan Bawa AS ke Jurang Neraka)
Sementara itu, Ahmed Majdalani, seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan, Presiden Abbas tengah menikmati kondisi kesehatan yang sangat baik dan tidak menderita kemerosotan kesehatan apa pun.
"Menyebarkan laporan tidak benar semacam itu mengenai kesehatan Presiden Abbas bukan pertama kali dan bertujuan menciptakan kebingungan untuk merusak kestabilan dalam negeri Palestina," kata Majdalani.
Beberapa jejaring berita setempat sebelumnya telah melaporkan bahwa dalam waktu beberapa jam, kesehatan Presiden Abbas telah memburuk dan ia dibawa ke Jordania untuk menjalani perawatan medis darurat.
Abbas, yang dilahirkan pada Maret 1935, dipilih sebagai Presiden Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) pada 2005. Ia menggantikan presiden Palestina Yasser Arafat yang meninggal pada 2004.