REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Perjanjian pertama Vatikan dan Palestina Juni lalu, mulai resmi berlaku pada Sabtu (2/1). Dalam perjanjian tersebut, Vatikan mengakui negara Palestina dan mendorong penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Perjanjian pertama Vatikan-Palestina ditandatangani Juni lalu. Dalam kesepakatan itu, Vatikan juga menyatakan mendukung solusi dua negara.
"Tahta Suci dan Negara Palestina telah saling memberitahukan bahwa persyaratan prosedural telah dipenuhi, untuk itu perjanjian mulai berlaku," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan hari Sabtu, kemarin.
Sebelumnya, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi pada 2012 yang mengakui Palestina sebagai negara pengamat non-anggota. Hal itu disambut Vatikan yang memiliki status sama di PBB.
Namun, langkah Vatikan tersebut ditentang Israel. Israel mengebut langkah Vatikan terlalu tergesa-gesa dan dapat merusak prospek kesepakatan damai serta berdampak buruk bagi hubungan diplomatik masa depan Israel-Vatikan. (Ini Penjelasan Jubir Palestina Soal Mahmoud Abbas Sakit).
Tapi Vatikan di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus, bersemangat memiliki peran diplomatik yang lebih besar di Timur Tengah. Di tempat tersebut, banyak terdapat warga Kristen yang ikut melarikan diri akibat konflik di Suriah, Irak, dan tempat lainnya.
"Perjanjian ini, memperhatikan aspek penting dari kehidupan dan aktivitas Gereja di Palestina. Di saat yang sama menegaskan kembali dukungan untuk solusi dan negosiasi damai bagi konflik di kawasan tersebut," kata Vatikan.