REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang anak balita berusia dua tahun menjadi migran pertama yang diketahui tewas pada 2016. Balita itu tewas setelah perahu yang ia tumpangi terhempas ke karang di Pulau Agathonisi, Yunani, pada 1 Januari lalu.
Dilansir dari Hurriyet Daily News, Ahad (3/1), sebanyak 39 penumpang lainnya, termasuk seorang wanita yang telah jatuh ke laut berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat.
Sepuluh korban dibawa ke rumah sakit untuk dirawat karena hipotermia. Kapal karet itu berangkat dari Turki pada pagi hari dalam kondisi cuaca berangin.
Tim dari Migrant Offshore Aid Station (MOAS), yang biasa bertugas membantu penyelamatan migran dan pengungsi di laut, dikerahkan dalam upaya tanggap darurat tersebut. Sebuah operasi gabungan dilakukan bersama penjaga pantai Yunani.
"Jasad balita itu diangkat ke atas dari air oleh nelayan," kata seorang penjaga pantai. Para migran, termasuk ibu balita tersebut, dibawa ke pelabuhan Pythagorio di Samos, yang berjarak 50 kilometer.
Sementara itu, penjaga pantai Turki menyelamatkan 57 migran yang berusaha untuk mencapai Yunani setelah mereka terdampar di sebuah pulau berbatu di Laut Aegean. Para migran berusaha mencapai pulau Lesbos, tapi perahu mereka mengalami masalah setelah meninggalkan Dikili, provinsi Izmir, di pantai Aegean, Turki.