Senin 04 Jan 2016 16:44 WIB

Angka Keterserapan Tenaga Kerja Muslim di India Paling Rendah

Rep: c38/ Red: Teguh Firmansyah
Muslim India (ilustrasi)
Foto: EPA/Farooq Khan
Muslim India (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  DELHI -- Muslim memiliki angka keterserapan tenaga kerja paling rendah di antara semua komunitas agama di India. Jumlahnya hanya berkisar 33 persen. Angka ini lebih rendah dibanding rata-rata tingkat partisipasi kerja nasional sebesar 40 persen.

Seperti dilansir Times of India, Senin (4/1), angka untuk komunitas Jain dan Sikh masing-masing 36 persen. Buddha, yang sebagian besar berasal dari kaum Dalit, memiliki tingkat keterserapan paling tinggi di angka 43 persen. Kristen menyusul dengan 42 persen, kemudian Hindu 41 persen.

Diambil dari hasil Sensus 2011 yang dirilis baru-baru ini, statistik itu menunjukkan profil berbasis agama dari 482 tenaga kerja di India. Angka-angka ini tidak banyak berubah dari Sensus 2001 yang mengindikasikan status ekonomi masyarakat cenderung statis.

Alasan utama di balik tingkat partisipasi kerja yang rendah di beberapa komunitas tampaknya dipengaruhi oleh rendahnya partisipasi kerja wanita. Partisipasi perempuan hanya 15 persen di komunitas Muslim dan Sikh, sedangkan Jain hanya 12 persen. Di kalangan Hindu, ada 27 persen wanita yang bekerja, Kristen 31 persen, dan Buddha 33 persen.

Data sensus ini juga memberi gambaran distribusi jenis pekerjaan yang dilakoni tiap-tiap anggota komunitas agama. Secara nasional, 55 persen tenaga kerja diserap di bidang pertanian. Tenaga kerja bidang industri dan jasa sebanyak 41, 2 persen, sedangkan bidang pertukangan 3,8 persen.

Terdapat sekitar 41 persen Muslim dan Kristen yang bekerja di bidang pertanian, 47 persen dari kalangan Sikh, dan 54 persen dari umat Buddha. Pekerja pertanian tertinggi berasal dari Hindu dengan 57 persen. Mayoritas Muslim bekerja di sektor industri dan jasa dengan jumlah 52 persen.

Baca juga, Gempa Berkekuaan 6,8 Skala Richter Hantam India.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement