REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Seorang pekerja tambang Inggris di Kirgistan menghadapi tuntutan penjara setelah membandingkan makanan nasional dengan penis kuda. Namun, ia akhirnya dideportasi.
Ia ternyata bekerja tanpa izin resmi. Dilansir dari ABC News, Selasa (5/1), pria bernama Michael Mcfeat itu bekerja sebagai tukang las di salah satu tambang emas terbesar di Kirgistan.
Ia menyebabkan kehebohan akibat memposting status beserta foto di Facebook yang menunjukkan kolega-koleganya sedang mengantre untuk 'kelezatan khusus, penis kuda' pada perayaan tahun baru.
Mcfeat mengacu pada makanan lokal bernama chuchuk, sosis yang terbuat dari daging dan usus kuda. Daging kuda, termasuk jeroan adalah makanan lezat yang populer di Kirgistan dan Kazakhstan.
Komentar itu langsung memicu pemogokan singkat dari rekan-rekannya di tambang Kumtor. Mereka meminta lelaki itu dikenai tuntutan pidana.
Polisi kemudian menahan Mcfeat untuk diperiksa. Namun, petugas keamanan hanya memberinya peringatan, meski rekan-rekannya bersikeras tindakan itu berpotensi menghasut kebencian rasial.
Menurut hukum Kirgistan, pria ini bisa dikenai hukuman tiga-lima tahun penjara. Sebuah pengadilan di kota timur Karakol kemudian menemukan Mcfeat tidak memiliki izin kerja. Mereka memutuskan mendeportasi pria itu dari Kirgistan dalam waktu 24 jam.
Setelah keributan itu, Mcfeat langsung menghapus postingannya dan menyampaikan permintaan maaf di Facebook. Ia mengaku tidak bermaksud menyinggung siapapun.
Terletak sekitar 350 km ke arah tenggara dari ibu kota Bishkek, tambang Kumtor merupakan salah satu aset terbesar Kirgistan yang menyumbang hingga 10 persen pendapatan ekonomi negara. Tambang ini menjadi pusat sengketa antara pemerintah setempat dan perusahaan Centerra Gold yang berbasis di Kanada.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Pilot Jepang Lakukan Kamikaze Pertama
Tak Mau Kalah, Layar OLED LG Dapat Digulung Seperti Koran
4 Destinasi Wisata yang Diprediksi Populer di 2016
Ikuti Whatsapp Channel Republika
