Selasa 05 Jan 2016 16:25 WIB

Pemerintah Harus Mewaspadai Meluasnya Konflik Sunni-Syiah di Indonesia

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Azyumardi Azra
Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Timur Tengah Azyumardi Azra mengatakan krisis Arab Saudi dengan Iran yang sedang panas dapat memunculkan konflik terbuka baru di Timur Tengah.

Menurutnya, pemerintah Indonesia harus mewaspadai hal ini agar ketegangan tak membuat konflik Sunni-Syiah meluas di Indonesia.

"Krisis Saudi (dan sekutu-sekutunya) dengan Iran, (bisa) memunculkan konflik terbuka baru di Timur Tengah. Pemerintah dan aparat keamanan di Indonesia harus mewaspadai meluasnya konflik Sunni-Syiah di Indonesia," ujar Azyumardi kepada Republika.co.id, Selasa (5/1).

(Baca: Prancis Desak Saudi dan Iran Berbaikan)

Mantan rektor Universitas Islam Negeri Jakarta ini pun menambahkan, pemerintah Indonesia harus segera memainkan peran untuk memediasi kedua pihak. Menurutnya, dengan posisi Indonesia yang netral bisa memainkan peran sebagai mediator.

"Pemerintah Indonesia harus segera memainkan peran mediasi di antara kedua pihak. Indonesia yang netral bisa diterima keduanya (Saudi-Iran)," kata Azyumardi.

(Baca: Aljazair Desak Saudi dan Iran Menahan Diri)

Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi memang menimbulkan kekhawatiran konflik sektarian mengingat Saudi menganut paham Sunni, sementara Iran Syiah. Selain itu, ketegangan keduanya juga membayangi penyelesaian konflik di beberapa negara di kawasan Timur Tengah seperti, Suriah, Irak dan Yaman.

 

Baca juga: 5 Senjata Tempur Saudi yang Bisa Repotkan Iran

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement