Selasa 05 Jan 2016 23:53 WIB

Setelah 40 Tahun, Mogok Dokter Bakal Digelar di Inggris

Dokter. Ilustrasi
Foto: *
Dokter. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  -- Pemerintah Inggris berusaha mengadakan pertemuan dengan dokter dari layanan kesehatan yang dibiayai negara dalam penawaran terakhir untuk mencegah serangkaian mogok, yang berpeluang menjadi demonstrasi pertama dalam 40 tahun belakangan.

Dokter muda atau dokter dalam masa pelatihan, yang mewakili sedikit lebih dari setengah jumlah seluruh dokter di Layanan Kesehatan Nasional, pada Senin mengatakan akan mengadakan mogok 24 jam pada pekan depan, yang diikuti unjuk rasa 48 jam berikutnya selama dua kali.

Itu akan mempengaruhi perawatan bukan darurat dan berujung kepada pembatalan sejumlah pembedahan. Unjuk rasa dokter jarang terjadi di Inggris. Terakhir kali dokter muda melakukan langkah tersebut pada 1975 atas ketiadaan gaji di luar jam kerja standar 40 jam sepekan. Sebuah kontrak baru disepakati pada tahun berikutnya.

Mogok itu, yang direncanakan sebelum Natal, ditunda untuk mengizinkan pertemuan lanjut terkait perselisihan yang berfokus kepada pembayaran dan persyaratan, namun pada Senin, serikat dokter, Asosiasi Medis Inggris (BMA) mengatakan pertemuan tersebut gagal menghasilkan solusi.

"Untuk menghentikan mereka, pemerintah harus mengakui kekhawatiran mendalam dokter muda dan menyetujuinya daripada melakukan hal lebih dari yang berhasil mendorongnya setelah Natal," kata kepala BMA, Mark porter kepada Radio BBC.

Sembilan puluh delapan persen dari lebih dari 37.000 dokter muda telah memilih untuk berpartisipasi dalam aksi masal tersebut, termasuk melakukan demonstrasi, dalam protet melawan kontrak pekerja baru yang diajukan oleh Menteri Kesehatan Jeremy Hunt.

BMA dan dokter mengritik kontrak tersebut, yang merubah cara bagaimana mereka mendapatkan bayaran untuk jam kerja anti sosial, mengatakan kontrak itu tidak memberikan perlindungan yang pentas terhadap dokter yang bekerja dalam waktu yang sangat panjang.

Pemerintah berkata kontrak baru itu merupakan bagian dari langkah untuk memastikan para pasien mendapatkan kualitas perawatan yang sama setiap minggunya.

"Prioritas utama kami adalah keselamatan para pasien dan memastikan Pelayanan Kesehatan Nasional memberikan perawatan berkualitas tinggi selama 7 hari setiap minggu," kata Hunt dalam pernyataan.

"Dan kami tahu bahwa itu adalah hal yang diinginkan juga oleh para dokter, jadi sangatlah mengecewakan bahwa BMA telah memilih untuk mengambil langkah masal yang tidak membantu siapapun," kata dia. Hunt mengatakan, pelayanan mediasi Acas telah diminta membantu negosiasi untuk menyelesaikan perselisihan.

Pelayanan Kesehatan Nasional memberikan perawatan gratis bagi seluruh masyarakat dan terhitung sekitar sepertiga dana keseluruhan pemerintah dalam pelayanan publik.

Pelayanan itu seringkali menjadi salah satu isu yang paling penting pada saat pemilihan umum dan perjuangan pada musim dingin belakangan ini telah mengarah kepada kekhawatiran apakah pelayanan kesehatan nasional dibiayai dengan pantas untuk mempertahankan standardisasi yang tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement