Rabu 06 Jan 2016 14:01 WIB

Uji Coba Bom Nuklir Korut Untuk Sambut Ulang Tahun Kim Jong-un

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Presiden Korea Utara Kim Jong Un
Foto: Youtube
Presiden Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengonfirmasi uji nuklir keempatnya pada Rabu (6/1). Kantor berita pemerintah KCNA mengumumkan bahwa tes nuklir kali ini adalah hasil pengembangan hulu ledak nuklir yang bisa menghantam daratan Amerika Serikat.

Pengumuman ini juga disiarkan di televisi Korut. "Korut berhasil menguji miniatur bom hidrogen," kata pernyataan pemerintah dikutip Guardian. Menurut mereka, ini adalah aksi pertahanan diri dalam melawan AS.

Korut mengklaim bahwa tipe dan ukuran bom tidak bisa diverifikasi. Uji coba hari ini merupakan hasil dari permintaan Kim Jong-un pada 15 Desember 2015 lalu.

Jika klaim kesuksesan uji coba ini benar, maka ini menjadi yang pertama kalinya Korut sukses uji bom hidrogen. Hal ini juga membuat Korut 'naik pangkat' dalam peringkat negara-negara berperangkat nuklir.

Uji coba ini juga dilakukan untuk menyambut ulang tahun Kim yang ke-33 tahun pada Jumat (8/1). "Korut tidak harus dilindungi oleh pasukan mana pun, hanya oleh diri sendiri," kata siaran pengumuman.

Dalam pernyataan, pemerintah juga mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan program senjata nuklir selama AS masih jadi ancaman. Mereka menuduh AS mengumpulkan pasukan untuk menyerang Korut.

AS juga dituduh menggadang-gadang isu hak asasi manusia melawan Korut untuk mencegah perkembangan mereka. Korut juga menegaskan bahwa mereka akan bertanggung jawab sebagai negara sadar nuklir dan berjanji tidak akan menggunakan senjata tersebut kecuali kedaulatan terancam.

Korut diperkirakan sudah memiliki sejumlah senjata nuklir. Mereka mengatakan tidak akan membagikan kapabilitas nuklir ke pihak lain.

Setelah pengumuman ini, Dewan Keamanan PBB langsung merencanakan pertemuan pada Rabu pagi di New York. Kesuksesan tes nuklir keempat Korut ini bisa membuat isolasi internasional terhadap Korut menjadi lebih dalam, termasuk dengan menerapan lebih banyak sanksi.

Baca juga: Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Bom Hidrogen

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement