REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Setiap senja tiba, Alaa (23 tahun) berdiri dengan resah di balkon rumah batu sederhanannya yang menghadap ke Jalan Shuhada. Dengan perasaan cemas ia menunggu buah hatinya pulang.
"Saya menghitung menit demi menit hingga dia (anaknya) pulang. Saya menunggu di jendela dan saya selalu mengatakan kepadanya untuk tak terlambat pulang," kata Alaa yang menolak nama keluarganya dipublikasikan.
Pada 30 Oktober lalu, militer Israel mengumumkan zona militer tertutup di wilayah Hebron. Wilayah tersebut di bawah kendali penuh keamanan Israel, termasuk Jalan Shuhada yang menjadi bagiannya.
Tentara memperkenalkan sistem baru nomor identifikasi untuk 30 ribu warga Palestina di wilayah Hebron, termasuk juga anak-anak.
Jalan Shuhada merupakan jalan raya yang menghubungkan pasar di Hebron dengan Masjid Ibrahimi. Jalan ini pernah menjadi wilayah yang ramai sebagai salah satu jalan di jantung kota terbesar di Tepi Barat tersebut.