REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua DPR Paul Ryan mengatakan langkah Presiden Barack Obama memperketat pengawasan senjata melangkahi Kongres dan merongrong kebebasan. Politikus Partai Republik tersebut menyatakan akan menantang hal ini di pengadilan.
Seperti dilansir BBC News, Rabu (6/1), Ryan menganggap Obama semestinya lebih fokus pada penjahat dan masalah teroris. "Kata-kata dan tindakannya merupakan bentuk intimidasi yang merusak kebebasan," ujar Ryan.
Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump justru berkebalikan dengan langkah Obama. Menurut dia, jika terpilih, ia akan mengambil tindakan yang sebaliknya.
Dalam sebuah pidato emosional pada Selasa (5/1), Obama menangis saat menyampaikan pidato terkait penggunaan senjata di Amerika Serikat.
Obama pun mengumumkan sejumlah langkah eksekutif untuk membatasi penggunaan senjata. Seperti salah satunya pemeriksaan latar belakang semua penjulan senjata.
Obama sebelumnya mengatakan kepada BBC, bahwa kegagalan mengatasi kontrol senjata merupakan frustasi terbesar di masa kepresidenannya.
Namun, kelompok pro-senjata AS National Rifle Association (NRA) mengatakan langkah Obama tak akan mencegah pembunuhan massal yang baru-baru ini marak di AS.