REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) dengan populasi gabungan lebih dari 600 juta diperkirakan akan meningkatkan jumlah pengunjung di Asia Tenggara ke Thailand, Rabu (6/1). Dari 1,5 persen tahun ini menjadi lebih 2 persen pada tahun berikutnya.
Dari tujuh juta pada tahun 2015 menjadi sekitar sembilan juta pada tahun 2016 dan 10 juta pada tahun 2017. Charoen Wang-ananont, Presiden Asosiasi Biro Perjalanan Thailand (ATTA), mengatakan kepada para wartawan pada hari Rabu bahwa Malaysia menempati proporsi terbesar dari pengunjung Asia Tenggara ke Thailand sejauh ini, diikuti oleh orang-orang dari Myanmar, Laos dan Kamboja.
Masing-masing pengunjung dari negara-negara ini menghabiskan sekitar 2.500 baht per hari rata-rata. Charoen mengatakan tahun ini Thailand mengharapkan total 32.780.000 pengunjung internasional, naik dari 29,8 juta tahun lalu ketika wisatawan asing menghabiskan sekitar 5.000 baht per orang per hari rata-rata.
Charoen mengakui bahwa turis dari Cina terus membentuk kelompok terbesar dari pengunjung internasional ke Thailand tahun lalu. Hampir delapan juta orang tiba. Jumlahnya kemungkinan akan lebih meningkat tahun ini karena penduduk Cina yang besar.
Pada 2015, Charoen mengungkapkan bahwa pengunjung asing menghabiskan 1,4 triliun baht di Thailand, sementara wisatawan Thailand menghabiskan sekitar 800 miliar baht. Tahun ini, ATTA menilai angka belanja oleh pengunjung asing akan semakin meningkat untuk 1,42-1,43 trilyun baht. Sementara belanja oleh wisatawan Thailand tetap pada tingkat yang sama dengan tahun lalu.