Kamis 07 Jan 2016 03:51 WIB

Duh, Petani Cina Tanam Jagung Transgenik Ilegal

Jagung transgenik (ilustrasi)
Foto: balitsereal.litbang.pertanian.go.id
Jagung transgenik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Petani di timurlaut Tiongkok dilaporkan menanam jagung transgenik secara ilegal. Hal ini berpotensi menghasilkan ketidakpercayaan lebih lanjut terhadap kemampuan pemerintah dalam menjamin pasokan makanan yang aman.

Beijing telah menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan tanaman transgenik yang diharapkan akan menjamin pasokan makanan untuk 1,4 miliar penduduknya tetapi penanaman secara komersial belum disetujui di tengah sentimen anti-rekayasa genetik (GMO) yang meningkat.

Temuan baru tersebut tampaknya mengkonfirmasi kekhawatiran bahwa Beijing tidak dapat mengawasi penanaman tanaman transgenik jika budidaya secara komersial diizinkan, yang bisa menyebabkan kontaminasi luas dari rantai makanan dengan varietas rekayasa genetika.

Dalam laporan Greenpeace, 93 persen sampel yang diambil tahun lalu dari lahan jagung di lima daerah Propinsi Liaoning, positif transgenik setelah diuji. Selanjutnya, hampir semua sampel benih diambil dari pasar biji-bijian dan sampel makanan berbahan jagung di supermarket di daerah juga dinyatakan positif.

"Hal ini sangat mungkin bahwa banyak dari jagung rekayasa genetika ilegal yang sudah masuk gudang penyimpanan biji-bijian, grosir dan pasar eceran di seluruh negeri, akhirnya berakhir di makanan masyarakat," kata Greenpeace dalam sebuah laporan, dikutip dari Reuters.

Sementara Greenpeace mengatakan tidak jelas bagaimana benih jagung transgenik masuk ke pasar, dimana organisasi tersebut telah lama menuduh bahwa tanaman transgenik yang dites dalam uji coba lapangan telah dijual secara ilegal ke petani untuk penggunaan komersial.

Laporan tersebut telah mengintensifkan oposisi publik terhadap teknologi, dengan beberapa pegiat anti-GMO akan menuntut pemerintah atas kegagalan untuk mengungkapkan informasi persetujuannya untuk impor jagung transgenik dan rencana memberi izin budidaya domestik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement