Kamis 07 Jan 2016 20:09 WIB

Ini Keuntungan Israel Bila Saudi-Iran Benar Berperang

Rep: amri amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Gedung Kedubes Arab Saudi yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Tehran, Iran, Sabtu (2/1).
Foto: Reuters/Mehdi Ghasemi
Gedung Kedubes Arab Saudi yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Tehran, Iran, Sabtu (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV --  Eskalasi yang semakin tinggi dan potensi terjadinya perang antara Arab Saudi dan Iran menimbulkan konsekuensi penting bagi keamanan nasional Israel.

Mantan Dewan Keamanan Israel, Yaakov Amidror kepada Jerusalem Post, dikutip dari Algemeiner, Rabu (6/1), mengatakan konflik Iran dan Arab Saudi akan memperpanjang perang sipil di Suriah. Amidror menilai dengan semakin panjangnya konflik di Suriah dan perang antara Saudi dan Iran, maka perang tidak langsung di wilayah Timur Tengah kian melebar.

Mantan Kepala Intelijen Militer Israel ini mengatakan skenario itu akan menjadi perhatian Israel terutama bagi organisasi-organisasi yang mengancam Israel selama ini, seperti Hizbullah. Hizbullah yang selama ini didukung Syiah Iran selama ini menjadi ancaman bagi Israel di perbatasan Lebanon.

"Ini akan mempengaruhi Hizbullah tidak melakukan serangan ke Israel," katanya. Karena Hizbullah akan membantu Iran, dan relatif lemah di tengah perang sipil Suriah yang terus berkecamuk.

Ia yakin ketegangan Iran dan Arab Saudi memungkinkan Hizbullah dan beberapa negara Arab pendukung dua negara akan terlibat pada proxy war. Mereka, kata Amidror, akan fokus pada koalisi dua negara dan tidak fokus pada Israel.

Baca juga:

Obama Tunjuk Pemimpin Baru Komando AS di Timteng

Sejarah Hari Ini: Bill Clinton Didakwa Berselingkuh

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement