REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Anggota komunitas Muslim di Cologne bergabung mengecam serangkaian serangan terhadap perempuan di malam tahun baru.
Namun, mereka juga menyuarakan kekhawatiran mengenai tuduhan yang menyalahkan Islam secara umum dan migran Afrika Utara khususnya, padahal fakta terkait kejadian tersebut belum jelas.
Salah seorang Muslimah berhijab yang menyatakan nama belakangnya Ozap mengatakan, benar-benar menyedihkan melihat apa yang terjadi. Ia juga menolak tuduhan beberapa politisi Jerman mengenai sikap Muslim terhadap perempuan mungkin memainkan peran besar dalam serangan.
"Di mana-mana mereka mengatakan ini ada hubungannya dengan Islam. Apa yang saya baca dan pelajari dalam Alquran benar-benar berbeda. Saya sudah di sini selama 30 tahun dan belum pernah melihat yang seperti ini," ujar Ozap.
Warga lain yang merupakan imigran generasi kedua asal Turki, Hassan Akdogdu (34 tahun) menyatakan hal yang sama. Ia menuduh polisi tak melakukan cukup banyak upaya mencegah serangan.
"Ini tak ada hubungannya dengan agama. Kurangnya rasa hormat pada perempuan bukan masalah agama," kata Akdogdu.
Akdogdu menambahkan, pengungsi merupakan isu politik. Ia tak percaya hal ini dilakukan oleh pengungsi. Menurutnya isu pelecehan dan sejenisnya bukan hanya perlu dibicarakan dengan pengungsi tapi oleh semua orang.
Baca juga:
Respons Tes Nuklir Korut, Korsel Siarkan K-Pop di Perbatasan
Warga Queensland Ini Menang Lotre Rp 700 Miliar