Sabtu 09 Jan 2016 00:01 WIB

Tak Terima Erdogan Diserang Media, Turki Panggil Dubes Iran

Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Kamis (7/1), mengatakan memanggil Duta Besar Iran untuk memprotes serangan terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan di media Iran setelah terjadi kemelut diplomatik Riyadh dengan Teheran.

Erdogan menolak mengutuk hukuman mati ulama Syiah dan pegiat Syeh Nimr al-Nimr oleh Arab Saudi. Hukuman itu memicu kemarahan di kawasan berpenduduk sebagian besar pengikut Syiah di Timur Tengah dan pengunjuk rasa di Iran menyerang dua kantor diplomatik Saudi.

"Kami mengutuk keras presiden kami secara langsung dijadikan sasaran dalam artikel tertentu di media Iran, yang dikendalikan oleh penguasa Iran dan menuntut penyiaran artikel itu dihentikan segera," kata pernyataan, yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Turki.

Kementerian menambahkan serangan atas kedutaan besar Arab Saudi di Teheran dan konsulat kerajaan itu di Mashhad, kota kedua di Iran tak dapat diterima dan sangat disayangkan. Turki secara resmi menghapus hukuman mati pada 2004 sebagai bagian dari usahanya untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Erdogan pada Sabtu mengatakan eksekusi Nimr adalah urusan hukum dalam negeri Arab Saudi, dan hubungan antara Ankara dan Riyadh telah membaik dalam beberapa bulan terakhir. Pemimpin Turki itu mengunjungi Riyadh bulan lalu dalam suatu isyarat baru menghanganya hubungan bilateral.

Ketegangan meningkat antara Turki dan Iran. Iran bersama dengan Rusia merupakan sekutu Presiden Bashar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement