REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Gedung Putih akan kembali melibatkan Silicon Valley untuk memerangi aksi teror secara online. Sejumlah perusahaan besar ternama akan turut dilibatkan, seperti Microsoft dan Apple.
Dilansir dari Neowin, Jum'at (8/1), perwakilan pemerintah akan bertemu dengan para eksekutif perusahaan teknologi, di California hari ini untuk membicarakan kemitraan. Berita ini muncul usai situs berita seperti Reuters dan The Guardian, menerima salinan agenda dari Gedung Putih soal pertemuan yang akan datang.
Dokumen itu mengatakan pemerintah Amerika Serikat akan mencoba untuk meminta perusahaan-perusahaan besar untuk ikut memerangi ISIS. Sejumlah perusahaan itu termasuk Microsoft, Apple, Facebook, Youtube, Twitter, Linkedin dan Dropbox.
Gedung Putih melihat kelompok militan itu telah lama menggunakan jaringan sosial sebagai perekrutan dan propaganda. Sayangnya, fakta di lapangan menimbulkan sedikit keraguan kalau perubahan sikap akan terjadi di pemerintah sendiri.
Banyak perusahaan, termasuk yang tercantum sebelumnya telah mengambil sikap untuk melindungi privasi pengguna. Sikap ini, tentu bertentangan dengan keinginan pemerintah, untuk setidaknya membantu kemampuan pelacakan NSA, CIA atau FBI.
Sejauh ini, publik pun tampak enggan mendukung rencana tersebut, termasuk iPhone dan Microsoft yang lakukan pertemuan membahas privasi para pengguna di luar AS.