Sabtu 09 Jan 2016 01:48 WIB

Bom Paris Dirakit di Salah Satu Apartemen di Brussels

Rep: c33/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas berjaga di luar stadion Paris yang dihantam bom, Jumat (13/11) malam.
Foto: Reuters
Petugas berjaga di luar stadion Paris yang dihantam bom, Jumat (13/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Otoritas keamanan Belgia berhasil menemukan sebuah apartemen yang ditengarai menjadi lokasi pembuatan dan perakitan bom yang digunakan para pelaku teror Paris. Teror yang terjadi pada Jumat (13/11) 2015 itu sempat mengguncang dunia.

Jaksa penuntut Belgia Van der Sypt menyatakan menemukan sidik jari milik Salah Abdelslam. Ia merupakan salah satu pelaku yang sampai kini masih belum diketahui keberadaannya saat menggeledah apartemen itu pada 10 Desember lalu. 

Sayangnya informasi tersebut baru dipublikasi pada Jumat (8/1/). Pada operasi penggeledahan itu ditemukan tiga sabuk peledak, dan sisa-sisa bahan peledak yang sama dengan yang digunakan dalam aksi teror yang membunuh 130 orang.

“Kami menemukan material untuk membuat bom, kami memperoleh sisa-sisa bahan peledak, dan tiga sabuk, Jadi Anda tidak perlu menjadi seorang Sherlock Holmes untuk membuat deduksi yang tepat,” ujarnya seperti dilansir AP, baru-baru ini.

Ia menjelaskan salah satu pelaku teror Paris yang masih buron, Salah Abdelslam dipercaya kembali ke apartemen yang berlokasi di daerah Schaerbeek, Brussels itu sebelum dijemput oleh seseorang. Tercatat apartemen itu disewa dengan menggunakan identitas palsu yang kemungkinan digunakan oleh salah satu pelaku yang sudah tertangkap lebih dulu.

Diketahui, Prancis digemparkan oleh dua aksi teror pada tahun lalu. Pertama, terjadi pada 7 Januari 2015 ketika sekelompok pria bersenjata menyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo dan menewaskan 12 orang. Kedua, sejumlah serangan teroris terkoordinasi yang berlangsung pada 13 November 2015 dan menyebabkan 130 orang tewas.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement