Sabtu 09 Jan 2016 10:33 WIB

Korut Tantang Korsel untuk Perang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Peta Semenanjung Korea yang terbagi jadi Korea Utara dan Korea Selatan
Foto: all-that-is-interesting.com
Peta Semenanjung Korea yang terbagi jadi Korea Utara dan Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara menantang perang pascasiaran propaganda Korea Selatan kembali berkumandang di perbatasan, Sabtu (9/1). Siaran propaganda anti-Pyongyang itu berisi ancaman kekerasan dan kritik terhadap kepemimpinan otoritas Korut. Tidak ketinggalan lagu-lagu K-pop.

Siaran propaganda kembali diperdengarkan pada Jumat setelah lima bulan absen. Siaran sebelumnya dilakukan pada Agustus 2015 setelah 11 tahun absen. Pyongyang tidak pernah terima dengan setiap siaran. Kali ini mereka menyebutnya sama saja dengan menantang perang. Siaran Agustus berimbas pada baku tembak kedua Korea.

Berbicara di Kim Il Sung Square, Pyongyang, seorang petinggi mengatakan siaran propaganda Korsel telah mendorong semenanjung Kora pada perang. Menurut sekretaris partai pekerja, Kim Ki-nan, Korsel iri dengan kesuksesan Korut dalam uji coba bom hidrogen.

Pasukan Korsel di 10 titik pengeras suara perbatasan yang menyiarkan propaganda mengatakan telah dalam tahap siaga tertinggi. Meski belum ada pergerakan militer dari Korut. Kantor berita Yonhap mengatakan Seoul telah mengerahkan rudal, artileri dan sistem persenjataannya ke perbatasan. Kementerian pertahanan tidak mengonfirmasi laporan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement