REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan untuk membantu rakyat Palestina, bangsa Indonesia tidak hanya bisa berdemontrasi dengan menggunakan ikat kepala.
"Tentu kita tidak bisa hanya berdoa atau setiap pekan berdemonstrasi di Jalan MH Thamrin dengan menggunakan ikat kepala. Yang benar adalah seperti apa yang dibuat MER-C ini,'' kata JK saat menghadiri penyerahan secara simbolis Rumah Sakit Indonesia di Gaza, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (9/1) malam.
JK kemudian menerangkan, ''Bayangkan berapa nilai ikat kepala yang dipakai berdemonstrasi itu kalau digunakan untuk membeli semen dan alat-alat kesehatan untuk warga Palestina."
Pembangunan RS Indonesia di Gaza oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) merupakan upaya kemanusiaan yang luar biasa dilakukan warga Indonesia bagi rakyat Palestina.
Oleh karena itu, Wapres Kalla berharap pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza tersebut menjadi awal dari upaya-upaya lain untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
RS Indonesia di Gaza dicetuskan Januari 2009, kemudian mulai dibangun secara fisik Mei 2011. Pada saat dua peperangan besar, tahun 2013 dan 2014, pembangunan RS Indonesia di Gaza tetap berjalan hingga rampung pada pertengahan 2014.
Namun, pembangunan RS Indonesia tersebut terus dilakukan dengan pengadaan alat kesehatan, instalasi listrik, pengadaan jaringan telepon, dan internet hingga akhir tahun lalu.
Pada 27 Desember 2015, RS Indonesia di Gaza diresmikan Menkes Palestina Abdeen dan mulai dibuka untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Palestina.
Pembangunan RS Indonesia di Gaza tersebut dilakukan sepenuhnya dengan menggunakan dana donasi sebesar Rp 126 miliar dari warga Indonesia melalui berbagai acara amal untuk rakyat Palestina.
Pada hari pertama dibuka, yakni 26 Desember 2015, hingga peresmiannya, RS Indonesia telah melayani 312 pasien rawat jalan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Teuku Cik Ditiro.