REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Masjid di seluruh Prancis akhir pekan ini berinisiatif untuk terbuka bagi publik dengan menyediakan teh dan kue-kue untuk mengurangi ketegangan.
Dilansir AP Ahad (10/1) ini juga sebagai upaya meredakan sentimen anti Muslim dan menyoroti perbedaan antara jihad dan Islam moderat.
Masjid-Masjid tersebut terbuka dalam peringatan setahun serangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo dan serangan penembakan di sebuah pasar halal yang menewaskan pelaku Amedy Coulibaly oleh petugas polisi.
Ketegangan antara Muslim dan Yahudi tetap besar setelah serangan awal Januari tersebut. Ekstrimisme diketahui telah menewaskan lebih dari 150 orang di Prancis selama 2015 lalu.
Serangan pada 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang menyebabkan polisi melakukan lebih dari selusin serangan di tempat ibadah Muslim. Polisi bahkan menutup beberapa tempat ibadah karena khawatir terhadap anggota radikalisasi.