REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tim ilmuwan menemukan sebuah sumur air di lantai bawah dasar Gedung Misi Diplomatik Australia di London. Sumur air yang diduga setidaknya berusia 900 tahun itu masih memproduksi air yang layak untuk diminum.
Sumur air itu diduga merupakan satu dari 20 sumur air diseluruh London yang sudah tertutup jalan dan bangunan selama berabad-abad. Sumur air yang terdapat di Gedung Kedutaan Besar Australia di Inggris ini istimewa karena merupakan satu dari beberapa saja sumur air yang masih bisa diakses. Gedung Kedutaan Australia pun jadi terkenal karena temuan sumur air ini.
Gedung Kedutaan Australia sendiri telah berdiri hampir 100 tahun, dan dibangun pada Perang Dunia I. Gedung ini memiliki lantai marbel indah yang tampak dalam film Harry Potter sebagai Gringotts, bank para penyihir yang dikelola oleh goblins.
Menurut kabar film Wonder Woman — film superhero perempuan yang dirilis tahun 2017 — juga menggunakan gedung Kedutaan Autralia ini sebagai latarnya. Ruang bawah tanah gedung ini yang diberi nama sebagai 'Aliran Air Suci'.
Duta Besar Australia di Inggris, Alexander Downer, bersedia mengantarkan ABC melihat sumur air tua tersebut yang terletak di area Gedung Kedutaan yang biasanya tidak boleh dimasuki pengunjung, untuk melihat sumur tua itu dan mengambil contoh airnya.
Menurut peneliti David Furlong, konsep "holy well", atau air tanah , berasal dari zaman Celtic dan jauh sebelumnya.
Downer mengatakan para biarawan dari era medieval; menulis tentang air sumur yang digambarkan memiliki rasa manis, segar dan juga jernih. "Air ini berasal dari aliran air atau sungai yang kini tertutup jalanan,” katanya baru-bru ini.
"Dan Anda akan tahu jalan Fleet Street yang dimana berdasarkan aliran sungai tersebut. Dan saat ini menjadi salah satu aliran air yang bermuara di subterranean creek."
Pada masa Roman dan Anglo Saxon Fleet merupakan sungai utama. Tapi Kota London terus berkembang dan sungai itu menjadi kotor dan tercemar. "Ini adalah sunga-sungai yang memiliki peran amat pentingterutama pada zaman pertengahan,”
“Sumur-sumur air ini digunakan untuk keperluan upacara dan ritual tertentu dilakukan di sekitar sumur tersebut. Dan sebagai hasilnya bagian dari London ini berevolusi dimana dikawasan ini banyak dibangun gedung-gedung.
Ada kaleng karat mengambang ketika ABC berkunjung untuk melihat sampe dari sumur air tua tersebut . “Seseorang tampaknya pernah mengambil air sumur ini dan tidak ada catatan mereka tewas setelah meminumnya,” kata Dubes Downer berkelakar.
Pegawai sipil Duncan Howitt mengaku pernah meminum air dari sumur tersebut tujuh tahuan lalu. Dia didorong oleh koleganya dari Kedutaan Besar Kanada yang tertarik dengan sejarah.
"Kami datang ke sumur ini, kami berlima dan sebagai bagian dari keramah-tamahan kami meminum secangkir air sumur tua itu,” katanya.
"Airnya sangat segar dan jernih, lebih baik dari air kran,”
ABC kemudian membawa sampel air itu ke laboratorium Latis Scientific.
Ilmuwan Richard Lawson menguji apakah air itu mengandung bakteri E. coli, Enterococci, Clostridium dan jumlah endapan yang terlihat.
Hasilnya menyatakan air tersebut jernih dan layak untuk diminum.
Apakah air ini suci?
"Itu tampaknya sesuatu yang perlu Anda tanyakan kepada pendeta atau orang yang lebih memiliki pengetahuan agama,” katanya tertawa.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement