Senin 11 Jan 2016 17:17 WIB

Kejahatan Tahun Baru di Cologne Capai 516 Kasus

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga imigran Muslim di Jerman
Foto: stratfor
Keluarga imigran Muslim di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Jumlah kasus tindak pidana yang terjadi pada  perayaan tahun baru di Cologne mencapai 516. Sekitar 40 persen diantaranya merupakan tuduhan kejahatan seksual.

Pemerintah Jerman harus cepat menentukan apakah serangan seksual pada perayaan tahun baru dan perampokan di Cologne tersebut melibatkan orang asing. Seperti banyaknya pelanggaran serupa di kota-kota lain.

Pihak berwenang dan saksi mengatakan, para penyerang mencapai sekitar 1.000 orang yang sebagian besar laki-laki. Mereka berkumpul di stasiun kereta api Cologne, beberapa di antaranya membentuk kelompok-kelompok kecil yang meraba-raba wanita dan merampok.

Menteri Kehakiman Heiko Maas mengatakan kepada surat kabar Bild, gerombolan yang berkumpul untuk melakukan kejahatan melakukan tindakan yang direncanakan. "Tidak ada yang dapat memberitahu saya bahwa ini tidak terkoordinasi atau dipersiapkan," ujarnya.

Maas mengeluarkan sebuah usulan pada Sabtu (9/1) yang akan membuat pemerintah Jerman lebih mudah dalam mendeportasi imigran pelaku kejahatan. Namun usulan tersebut masih membutuhkan persetujuan parlemen.

Serangan masih diselidiki, namun polisi memfokuskan diri pada tersangka asal Afrika Utara yang telah memberi tekanan pada pemerintahan Kanselir Angela Merkel dan kebijakan pintu terbuka bagi pencari suaka. Apalagi, pada 2015 saja hampir 1,1 juta migran tiba di Jerman.

Pada Sabtu malam, seorang pria Maroko berusia 19 tahun ditangkap atas tuduhan pencurian ponsel seorang perempuan berusia 23 tahun pada tahun baru. Polisi mengatakan, pria Maroko tersebut terlibat dalam berbagai kejahatan sejak 2013. Meski tidak dituduh melakukan pelanggaran seksual, tidak menutup kemungkinan tuduhan akan tersebut menimpa dirinya karena penyelidikan masih berlangsung.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Dokter Perempuan Pertama Lulus

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement