REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri-menteri luar negeri Arab, kecuali Lebanon, mengecam pernyataan yang mereka sebut Iran mencampuri urusan Arab. Para menteri juga menuduh Iran melanggar perjanjian internasional dengan sengaja gagal melindungi pos diplomatik Saudi.
Mereka mengeluarkan pernyataan bersama tersebut setelah menggelar pertemuan darurat tertutup. Tak lama, Lebanon menolak pernyataan bersama liga Arab itu.
Menteri Luar Negeri Lebanon Gibran Bassil mengatakan dalam sebuah pernyataan Lebanon menolak pernyataan karena mereka juga mengecam Hizbullah karena dituduh menginterfensi Bahrain. Lebanon memiliki populasi Syiah yang besar dan merupakan rumah bagi kelompok militan Syiah Hizbulla.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al Jubeir mengatakan negara-negara Arab akan mengonfrontasi Iran jika mereka tidak mengubah caranya. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Kepala Menteri Luar Negeri Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan mereka akan membahas langkah-langkah lebih lanjut untuk menghadapi Iran. Pertemuan selanjutnya akan digelar selama masa dua bulan kedepan. Al Jubeir menambahkan tidak ada waktu pasti untuk langkah-langkah tersebut
Dalam konferensi pers, Al Jubeir menekankan Iran tidak memiliki hak untuk berbicara untuk Syiah minoritas karena mereka akhirnya adalah warga Arab.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Dokter Perempuan Pertama Lulus
Suriah, Melanjutkan Hidup di Tengah Desing Peluru