REPUBLIKA.CO.ID, PALMA DE MALLORCA -- Puteri Spanyol, Cristina, muncul di pengadilan pada Senin (11/1) atas tuduhan penggelapan dana pajak. Dia merupakan anggota keluarga kerajaan pertama yang menjadi tersangka, saat sebuah penyelidikan terhadap urusan bisnis suaminya dibawa ke pengadilan.
Kakak perempuan Raja Felipe yang berusia 50 tahun itu merupakan salah satu dari 18 orang yang diadili setelah penyelidikan terhadap Yayasan Noos selama enam tahun. Yayasan amal milik suaminya, Inaki Urdangarin dituduh menggelapkan jutaan euro dana rakyat.
Rincian penyelidikan terhadap keluarga kerajaan muncul selama krisis ekonomi saat Spanyol dilanda pengangguran besar-besaran dan adanya kecurigaan kasus korupsi tingkat tinggi di antara para bankir dan politisi.
Urdangarin, seorang mantan pemain bola tangan olimpiade yang datang bersama dengan istrinya di pengadilan Mallorca, dituduh menggunakan hubungan kerajaannya untuk mendapatkan kontrak-kontrak publik guna menyelenggarakan kegiatan melalui organisasi amal.
Para jaksa mengatakan beberapa dana yayasan dipindahkan ke sebuah perusahaan yang sebagian besar dikuasai oleh Puteri Cristina dan Urdangarin dan digunakan untuk membayar barang-barang pribadi mulai denda tilang hingga pesta ulang tahun anak-anak.
Cristina dituduh dengan dua tuduhan, yaitu menjadi pendamping dalam penggelapan dana pajak. Jika dinyatakan bersalah, dia akan mendekam di penjara selama hingga empat tahun. Urdangarin dituduh dengan tindakan pidana seperti penggelapan uang dan penghindaran pajak dengan hukuman penjara maksimal 19 tahun.
Pasangan yang telah memiliki empat anak tersebut membantah melakukan kesalahan apapun. Kepopuleran keluarga kerajaan Spanyol telah kembali sejak mantan Raja Juan Carlos turun tahta pada 2014 untuk anaknya, Felipe yang berusia 47 tahun dan istrinya yang mantan seorang jurnalis televisi.
Raja baru itu berulang kali menduduki peringkat pertama dalam jajak pendapat popularitas para tokoh publik. Felipe diangkat sebagai raja dalam sebuah upacara kecil pada 2014 dan sejak saat itu bekerja untuk memodernisasi monarki yang ada, mengurangi anggota resmi keluarga kerajaan dan menarik tugas dari kedua saudarinya. Dia melepas gelar Duchess (istri bangsawan) Palma pada Juni.
Baca juga:
Suriah, Melanjutkan Hidup di Tengah Desing Peluru
PBB akan Tinggalkan Bantuan di Madaya, Suriah