REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Serangan udara yang diluncurkan Rusia mengenai sebuah sekolah di Provinsi Aleppo Suriah. Setidaknya 12 anak-anak dan tiga orang dewasa tewas dalam serangan udara tersebut. 

Selain itu, sedikitnya 20 orang yang terdiri dari siswa dan guru mengalami luka-luka dalam serangan udara yang menimpa kota Anjara. 

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, telah terjadi serangan udara dan bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak sejak Minggu lalu yang dikendalikan oleh campuran kelompok Islam moderat dan pemberontak Islam.

Observatorium yang berbasis di Inggris ini juga melaporkan bahwa tiga anak tewas akibat serangan roket pemberontak di distrik yang dikuasai pemerintah di kota Aleppo.

Dalam pertempuran tersebut, kota terbagi dua antara wilayah barat yang dikuasai pemerintah dan wilayah timur yang dikuasai oleh kelompok pemberontak. Pertempuran terus terjadi sejak tahun 2012.

Rusia, sebagai sekutu yang setia dengan Presiden Bashar mulai meluncurkan serangan udara untuk mendukung pemerintah pusat. Otoritas Rusia mengatakan serangan udara ditargetkan kepada kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Namun, menurut catatan observatorium, sepertiga dari mereka yang tewas dalam serangan udara berasal dari kalangan warga sipil. Pada akhir Desember tahun lalu, serangan udara Rusia telah menewaskan lebih dari 2.300 nyawa hanya dalam waktu dua bulan saja. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika