REPUBLIKA.CO.ID, MADAYA -- Konvoi pertama yang mengangkut pasokan bantuan untuk kota Madaya, Kerfaya dan Foua telah tiba di bawah kesepakatan antara pemerintah dan pemberontak. Bantuan tiba di tengah semakin banyaknya warga yang meninggal karena kelaparan di kota-kota Suriah tersebut.
Dilansir laman Al Jazeera, konvoi bantuan yang diatur oleh organisasi lokal dan internasional telah mencapai tiga kota yang terkepung di Suriah. Truk pertama tiba di kota yang dikuasai pemberontak di Madaya, yang berada di sebelah barat Damaskus dekat perbatasan Lebanon.
(Baca: 400 Warga Madaya Perlu Evakuasi Medis)
Konvoi bantuan kemudian mencapai dua kota yang dikepung lainnya di Provinsi Idlib, Foua dan Kefraya.
Program pangan dunia (WFP) mengatakan bantuan akan membantu memenuhi kebutuhan 40 ribu orang di Madaya. Salah seorang aktivis media lokal Abou Ammar mengatakan, organisasinya telah menunggu bantuan tersebut sejak pagi.
"Kami menunggu dengan sabar sejak pukul 05.00. Situasi di sini semakin buruk dan sudah saatnya operasi ini berhasil," ujarnya kepada Al Jazeera melalui telepon.
Badan Pengungsi PBB UNHCR mengatakan truk pertama telah tiba dari sekitar 49 kendaraan yang akan datang. Dalam pernyataannya UNHCR mengatakan, empat truk pertama telah membawa pasokan penting seperti selimut dan paket makanan berupa beras, minyak dan kacang-kacangan.
Relawan kemudian membongkarnya dalam gelap disaksikan banyak orang kelaparan termasuk anak-anak. Juru bicara delegasi Palang Merah di Surah Marriane Gasser mengatakan, operasi mendistribusikan bantuan ini nampaknya akan berlangsung beberapa hari. Ini menurutnya merupakan perkembangan sangat positif.
PBB mengatakan setidaknya ada 400 ribu orang hidup dalam pengepungan di 15 lokasi di seluruh Suriah. Sekitar 42 ribu orang terjebak di Madaya.