Selasa 12 Jan 2016 17:45 WIB

Derita Madaya, 'Apakah Anda Membawa Makanan?'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Konvoi bantuan Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan PBB brkumpul sebelum menuju Madaya dari Damaskus. Konvoi juga membantu Foua dan Kefraya di Provinsi Idlib, Senin, 11 Januari 2016.
Foto: Reuters/Omar Sanadiki
Konvoi bantuan Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan PBB brkumpul sebelum menuju Madaya dari Damaskus. Konvoi juga membantu Foua dan Kefraya di Provinsi Idlib, Senin, 11 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kepala badan kemanusiaan PBB menyeru pengiriman bantuan ke tiga kota yang dikepung di Suriah harus berkelanjutan, Selasa (12/1). Stephen O'Brien juga mengatakan sekitar 400 orang harus segera dievakuasi dari Madaya untuk mendapat perawatan medis.

"Kita harus melakukan ini segera atau mereka akan meninggal dan sekarat karena malnutrisi atau komplikasi penyakit lain," kata O'Brein setelah pertemuan darurat tertutup Dewan Keamanan PBB seperti dikutip BBC. Pertemuan tersebut digelar untuk mendiskusikan krisis di kota yang dikuasai pemberontak dekat Damaskus.

PBB telah menerima laporan terpercaya terkait rakyat yang sekarat karena kelaparan. O'Brien mengatakan 400 orang butuh bantuan darurat medis segera berdasarkan hasil koordinasi dengan rumah sakit di Madaya.

Laporan kelaparan dan foto-foto anak yang malnutrisi telah meningkatkan kepedulian global. PBB akan menggelar pertemuan lagi untuk membahas krisis lebih lanjut di Jenewa, Swiss, pada 25 Januari mendatang.

PBB mengatakan sekitar 4,5 juta warga Suriah hidup terkepung baik oleh rezim atau pun kelompok pemberontak. Mereka terputus dari bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat, bahan bakar dan pasokan dasar lainnya.

Pada Selasa, konvoi bantuan pertama berhasil masuk Madaya. Konvoi membawa pasokan bantuan kemanusiaan. Operasi pengiriman bantuan ini difasilitasi PBB yang disepakati pekan lalu. O'Brien mengatakan, ambulans akan mengevakuasi 400 orang tersebut jika keadaan memungkinkan.

Selain Madaya, bantuan juga datang ke wilayah Fouaa dan Kefraya. Pasokan tersebut kemungkinan cukup untuk satu bulan. Seorang juru bicara Palang Merah yang mendistribusikan bantuan, Pawel Krzysiek mengatakan kondisi di Madaya sangat menyedihkan. "Pertanyaan pertama dari seorang anak kecil yang saya temui adalah 'Apakah Anda membawa makanan?'," katanya.

Baca juga, Kenada Sudan Memilih Saudi dibandingkan Iran?

 

sumber : Aljazirah/bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement