Selasa 12 Jan 2016 19:22 WIB

Suu Kyi Disorot dalam Pembicaraan Damai Myanmar

Tokoh opisisi Myanmar Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu.
Foto: Reuters
Tokoh opisisi Myanmar Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI DAW -- Aung San Suu Kyi akan berbicara kepada kelompok bersenjata suku pada Selasa (12/1), setelah ia menjadikan perdamaian sebagai prioritas saat pemerintahannya mulai berkuasa pada Maret.

Tahapan perundingan pemerintah, militer dan kelompok suku pemberontak itu mencakup masalah ekonomi dan sosial kunci, yang menyebabkan perang, termasuk kepemilikan sumber daya alam. Suu Kyi, yang memimpin partainya menang pemilihan umum Myanmar pada November, diperkirakan memberikan pidato pembukaan dalam pertemuan di ibu kota, Nay Pyi Daw.

Itu kemunculan langka tokoh demokrasi tersebut dalam upaya perdamaian dalam bertahun-tahun, yang telah dikendalikan kepemimpinan pembaru pasca-penguasa. Politisi yang berubah menjadi tahanan itu mengatakan telah mengakhiri konflik antara pihak militer dan kelompok pemberontak etnis yang tak dapat dihitung merupakan tugas paling pertama pemerintahannya.

Hkun Okker, seorang anggota komite yang bertugas memantau pertemuan damai, mengatakan Suu Khi telah menerima sebuah undangan untuk memberikan pidato pembukaan.

"Aung San Suu Kyi berkata dia akan menjadikan proses perdamaian sebagai prioritas dan kami sangat terdorong oleh kalimatnya," katanya kepada media.

Presiden Thein Sein dan kepala militer Min Aung Hlaing juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan lima hari itu.

Meskipun demikian, beberapa kelompok pemberontak besar menjauhi pertemuan itu dengan sejumlah bentrokan yang terjadi di beberapa bagian negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement