REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- KBRI Doha mengimbau masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 40 ribu orang yang bekerja di Qatar tetap tenang, namun waspada dalam menyikapi kondisi politik Timur Tengah saat ini.
Hal itu disampaikan Konselor KBRI Doha Boy Dharmawan dalam presentasi terkait kondisi politik Timur Tengah, khususnya sengketa Iran dan Saudi Arabia serta kondisi Qatar belakangan ini dalam acara silaturahmi dengan anggota Permata Arun Qatar yang dihadiri sekitar 150 orang, termasuk Duta Besar RI Doha, Deddy Saiful Hadi.
Boy Dharmawan, Rabu (13/1) menyebutkan berbagai upaya dilakukan KBRI Doha mengantisipasi keadaan dengan pembentukan Satuan Tanggap Darurat yang melibatkan seluruh tokoh ormas dan masyarakat Indonesia yang mewakili berbagai wilayah di Qatar.
Duta Besar Deddy mengakui kontribusi Indonesia pada sektor migas tercatat dalam tinta emas Pemerintah Qatar. Dia mengatakan komunitas ini turut berperan aktif dalam kegiatan sosial budaya dan olah raga bagi kepentingan masyarakat Indonesia di Qatar.
Ketua Permata Arun Qatar, Teuku Anwar menyampaikan kenang-kenangan kepada Dubes Deddy yang turut berperan dalam mendukung berbagai kegiatan khususnya kegiatan sosial budaya yang dilakukan anggota Permata Arun Qatar (PAQ).
PAQ merupakan salah satu komunitas diaspora Indonesia pertama yang berasal dari perusahaan gas, PT Arun LNG, Lhoksumawe, Aceh. Anggota PAQ berkecimpung di berbagai bidang usaha termasuk sektor migas, perbankan, infrastruktur dan lainnya berperan besar dalam mengembangkan sektor migas di Qatar sehingga menjadi produsen utama migas di Dunia.
Organisasi yang memiliki sekitar 300 orang anggota merupakan generasi pertama diaspora Indonesia di Qatar yang mayoritas didominasi mantan karyawan PT Arun LNG juga tergabung dalam keanggotaan Permata Arun Indonesia.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Marilyn Monroe Menikah dengan Joe DiMaggio