Kamis 14 Jan 2016 12:28 WIB

Bomber Istanbul Masuk Turki Sebagai Pengungsi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Tim paramedis membantu korban luka setelah bom mengguncang Masjid Biru di Distrik Sultanahmet, Istanbul, Turki, Selasa (12/1).
Foto: EPA
Tim paramedis membantu korban luka setelah bom mengguncang Masjid Biru di Distrik Sultanahmet, Istanbul, Turki, Selasa (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pelaku bom bunuh diri kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menewaskan 10 wisatawan Jerman di Istanbul, Turki, Rabu (12/1) terdaftar sebagai pengungsi dari Suriah.

Ditanya tentang laporan di media Turki bahwa pengebom telah terdaftar di kantor imigrasi di Istanbul pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Turju Efkan Ala menegaskan sidik jarinya berada di catatan otoritas terkait.

Surat kabar Haberturk menerbitkan laporan gambar kamera pengawas (CCTV) mengidentifikasi pria kelahiran Arab Saudi Nabil Fadli di kantor imigrasi Istanbul pada 5 Januari 2016. Pejabat Turki mengatakan, ia lahir pada 1988.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pelaku tidak berada dalam pengawasan. ‘"Ia masuk Turki secara normal sebagai pengungsi, yaitu seseorang yang mencari tempat tinggal," katanya dalam konferensi pers.

Ia menambahkan, pelaku telah diidentifikasi dari fragmen tengkorak, wajah, dan kuku. Di antara jaringan tersebut, selain dari ISIS, pihaknya curiga mungkin ada kekuatan tertentu lainnya yang menggunakan ISIS.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement