REPUBLIKA.CO.ID, KENTUCKY -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter, Rabu (13/1) mengatakan, pasukan operasi khusus negaranya telah tiba di Irak. Kedatangan pasukan khusus untuk bekerja sana dengan pasukan Irak yang menargetkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Carter mengungkapkan penyebaran tentara AS sebagai upaya mempercepat serangan melawan ISIS, baik di Irak maupun Suriah. Ini sekaligus menandai ekspansi terbaru dari tekanan militer AS terhadap ISIS.
"Pasukan khusus ekspedisi yang saya umumkan pada Desember sekarang di tempat (Irak) dan sedang bersiap bekerja dengan Irak untuk mulai mengejar ISIS dan komandannya," kata Carter di Fort Campbell di Kentucky seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (14/1).
Untuk sementara jumlah pasukan yang disebar sekitar 200 orang. Presiden AS Barack Obama, Selasa (12/1) dianggap berlebih-lebihan melawan ISIS. Tetapi ia menegaskan, pemerintahannya fokus untuk menghancurkan kelompok ekstremis.
Carter juga menekankan kemajuan yang dicapai oleh pasukan Irak termasuk merebut kembali kontrol kota Ramadi. Carter berfokus pada upaya untuk meruntuhkan pusat kekuatan ISIS di Raqqa, Suriah dan Mosul, Irak.
"Presiden Obama berkomitmen untuk melakukan apa yang diperlukan sebagaimana peluang muncul dan musuh menyesuaikan sampai ISIS mengalami kekalahan abadi,’’ katanya.
Carter menangani tentara Divisi Airborne 101, kemudian 1.800 pasukan di antaranya akan disebarkan ke Irak dalam beberapa bulan mendatang. Sebagian besar untuk melatih pasukan Irak dan gerilyawan Kurdi Peshmerga Irak.