REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan menjadikan kelaparan sebagai senjata di Suriah merupakan kejahatan perang. Pernyataan ini disampaikan setelah konvoi internasional kedua tiba di kota Madaya untuk memberi bantuan kemanusiaan.
Seperti dilansir Al Jazeera, Ban mengatakan pada Kamis (14/1) warga yang dikepung di kota tersebut sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ban menegaskan, semua pihak termasuk pemerintah Suriah memiliki tanggung jawab utama melindungi Suriah.
"Biar aku menjelaskan. Penggunaan kelaparan sebagai senjata perang merupakan kejahatan perang," ujar Ban.
Ban berbicara setelah konvoi kedua yang membawa makanan dan kebutuhan lainnya memasuki Madaya untuk kedua kali pekan ini. Bantuan dikirim menyusul adanya laporan kelaparan dan penyakit.
Salah seorang warga, Mubarak Aloush mengatakan mereka sering kali tiga hari tanpa makanan. Itu membuat mereka akhirnya mengumpulkan rumput dan memakannya.
Pada Senin, konvoi bantuan pertama mencapai Madaya. Truk bantuan juga memasuki dua kota lainnya yang diblokade kelompok pemberontak.
Bantuan ini merupakan bagian dari upaya PBB memberi bantuan pada 4,5 juta warga Suriah yang tinggal di daerah terpencil, termasuk hampir 400 ribu orang yang berada di daerah terkepung.