REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Cuaca dingin ekstrem menyelimuti sebagian besar Arab Saudi di enam wilayah antara lain di Tabuk, Al Jouf, Hail, Qassim, dan Provinsi Timur. Hujan lebat diperkirakan juga menyelimuti berbagai wilayah di Arab Saudi pekan ini.
Suhu di Saudi terjadi mulai tahun baru 2016. Madinah menjadi wilayah dengan suhu terendah di bagian barat Arab Saudi.
"Cuaca dingin akan terus menyelimuti kerajaan Arab, terutama di wilayah utara dan barat. Cuaca dingin diikuti dengan angin berkecepatan 50 km per jam terutama di Al Jouf, Tabuk, Hail, Madinah, Makkah," kata Juru Bicara Kepresidenan Meteorologi dan Lingkungan, Hussein Al-Qahtani, seperti dilansir Saudi Gazette.
Angin dingin juga akan menerpa Riyadh, Qassim, dan Provinsi Utara termasuk Hafr Al Batin. Langit juga akan terlihat berawan. Profesor Geografi Dr Abdullah Al Musnad mengatakan, pada Januari terutama pada awal merupakan hari terdingin yang menyelimuti Kerajaan Arab.
Banyak pedagang kaki lima berdagang baju hangat untuk menarik para pembeli. Para pembeli lebih suka membeli baju hangat dengan harga murah untuk melindungi mereka dari cuaca dingin.
Namun banyak warga yang mengeluh, baju hangat dengan harga murah tapi kualitasnya buruk. Sehingga kurang melindungi dari cuaca dingin. Pada tahun 2008 lalu suhu di Hail pernah mencapai -10 derajat, sementara di Riyadh suhunya mencapai -5 derajat.
Salju dikabarkan turun di pertengahan Makkah dan Madinah. Hal ini diungkapkan oleh pemilik akun Facebook Rahim Nasir, Kamis, (14/1). "Dunia sudah di penghujung. Ayuh kita persiapkan bekalan sebaik-baik mungkin," katanya.