Ahad 17 Jan 2016 04:02 WIB

Pasangan Australia Jadi Korban Penculikan Alqaidah di Burkina Faso

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Tampak bagian Hotel Splendid di Ouagadougou, Burkina Faso, yang terbakar usai penyerangan oleh kelompok berkaitan Alqaidah yang menewaskan 23 orang dari 18 negara, Sabtu (16/1) waktu setempat.
Foto: Reuters
Tampak bagian Hotel Splendid di Ouagadougou, Burkina Faso, yang terbakar usai penyerangan oleh kelompok berkaitan Alqaidah yang menewaskan 23 orang dari 18 negara, Sabtu (16/1) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, ABIDJAN -- Pasangan suami istri warga negara Australia menjadi korban penculikan di Burkina Faso. Mereka diketahui sebagai pengelola klinik dan sudah tinggal di Afrika Barat sejak 1972.

Kepastian penculikan pasangan ini dikonfirmasi Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian, Sabtu waktu setempat (16/1), dikutip dari Reuters.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi milik pemerintah, Kabore mengidentifikasi korban penculikan sebagai Kenneth dan Jocelyn Elliott. Mereka diculik saat kelompok Alqaidah menyerang Hotel Splendid di ibu kota Burkina Faso kemarin.

Dikutip dari laman ABC, juru bicara kelompok militan Ansar Dine, Hamadou Ag Khallini, mengatakan pasangan ini ditawan oleh kelompok yang berkaitan dengan Alqaidah yang dikenal dengan Emirat dari Sahara. Menurutnya, pasangan ini masih hidup dan rincian terkait mereka akan segera dirilis.

Sumber diplomatik Eropa mengonfimasi kalau menerima laporan intelijen yang mengatakan ada pasangan asal Barat yang diculik di Burkina Faso. Namun saat itu ia belum menerima detil kewarganegaraannya.

"Tujuan penculikan adalah untuk membawa tawanan menuju Mali," kata sumber.

Serangan hotel dan penculikan ini meningkatkan kekhawatiran atas kelompok yang meluaskan target operasi mereka di Afrika bagian barat. Insiden ini hanya berselang dua bulan setelah penyerangan hotel mewah terjadi di Mali. Saat ini 20 orang terbunuh, sebagian besar adalah warga asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement