Ahad 17 Jan 2016 12:15 WIB

Warga Inggris Ingin Lepas dari Uni Eropa

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Inggris
Bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah jajak pendapat baru yang diterbitkan Ahad (17/1) menunjukkan jumlah warga Inggris yang ingin meninggalkan Uni Eropa (UE) meningkat.

Peningkatan terjadi setelah serangan teror Paris dan serangan Cologne.

Seperti diberitakan Channel NewsAsia Ahad (17/1), jajak pendapat menempatkan 53 persen warga Inggris mendukung untuk lepas dari UE menjelang referendum yang dikabarkan akhir 2017. Namun referendum bisa berlangsung pada awal Juni.

Survei yang dilakukan secara online pada 15 dan 16 Januari dengan 1.004 responden itu memiliki margin of error dua persen.

Jajak pendapat Survation terbaru yang diterbitkan September lalu menunjukkan 49 persen warga mendukung untuk tetap tinggal di UE. Sementara 51 persen sebaliknya.

Sebanyak 34 persen mengatakan, serangan teror Paris November membuat mereka lebih mungkin untuk memilih meninggalkan UE. Sementara 38 persen mengatakan, perempuan yang secara seksual menjadi korban selama perayaan tahun baru Cologne membuat mereka memilih Inggris keluar dari UE.

Perdana Menteri David Cameron mengatakan, ia akan berkampanye untuk tetap di Uni Eropa hanya selama bisa bernegosiasi dalam serangkaian reformasi Uni Eropa. Itu dimaksudkan untuk mengembalikan kekuasaan kedaulatan lebih bagi Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement