Ahad 17 Jan 2016 12:30 WIB

Kenya Tingkatkan Operasi Militer di Somalia

Tentara Somalia berjaga-jaga
Foto: AP
Tentara Somalia berjaga-jaga

REPUBLIKA.CO.ID,  NAIROBI -- Militer Kenya pada Sabtu (16/1) telah meningkatkan operasi udara dan darat terhadap petempur Ash-Shabaab yang menguasai pangkalan di Elade, Somalia Selatan, pada Jumat, dan menewaskan sejumlah prajurit.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Kenya (KDF) David Obonyo mengatakan ada korban jiwa di pihak tentara Kenya yang bertugas di AMISOM dan prajurit Tentara Nasional Somalia (SNA). Tapi ia menambahkan jumlahnya masih perlu dikonfirmasi sebab konsolidasi masih berlangsung.

"Sehubungan dengan kejadian yang tidak menguntungkan ini, KDF telah meningkatkan operasi militernya terhadap milisi Ash-Shabaab dalam upaya mengendalikan keadaan di Elade dan sekitarnya," kata Obonyo dikutip Xinhua Ahad (17/1).

Ia meyakinkan rakyat di negara tersebut bahwa tentara Kenya di bawah AMISOM berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan keadaan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Serangan pada Jumat (15/1) itu oleh Ash-Shabaab adalah salah satu aksi paling nekat dan menghancurkan sejak kehadiran tentara Kenya di Somalia.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 04.00, ketika seorang pembom bunuh diri mengendarai mobil yang berisi peledak ke gerbang kamp militer.

Prajurit KDF di satu kamp yang berdekatan melancarkan serangan balasan denggan menggunakan senapan dan artileri bergerak tapi menghadapi perlawanan sengit dalam pertempuran besar yang melibatkan penggunaan mortir.

Ash-Shabaab menyatakan kelompok itu menewaskan 63 prajurit, namun Juru Bicara AMISOM Letnan Kolonel Paul Njuguna telah membantah pernyataan tersebut dan menyebutnya propaganda.

Sementara itu, Wakil Khusus Ketua Komisi Uni Afrika (SRCC) untuk Somalia Francisco Madeira dengan keras telah mengutuk serangan fajar tersebut terhadap pangkalannya oleh anggota Ash-Shabaab.

Seorang utusan Uni Afrika (AU) mengatakan serangan semacam itu telah memperlihatkan ciri khas Ash-Shabaab, yang tujuan tunggalnya ialah menyebar ketakuran dan terus merusak kestabilan Somalia.

"Tekad kami hanya bertambah kuat untuk berperang sampai Somalia terbebas dari semua unsur teror," kata Madeira, yang menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tentara yang gugur.

Kenya mengirim lebih dari 4.000 prajurit untuk bergabung dalam Pasukan AU, yang memiliki 22.000 personel, di Somalia guna membantu pemerintah dukungan PBB memerangi Ash-Shabaab, yang merupakan bagian dari jaringan teroro yang bersekutu dengan Alqaidah.

Kenya saat ini terlibat dalam perang melawan kelompok milisi itu di Somalia Selatan, tempat negara tersebut telah mengukir prestasi mengesankan dan memberi bantuan kemanusiaan buat penduduk setempat.

Namun Ash-Shabaab berikrar akan melancarkan serangan balasan, dengan sasaran utama pasukman keamanan di kota kecil perbatasan di Kenya Utara yang merupakan tempat puluhan orang telah tewas akibat ledakan ranjau darat dan serangan granat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement