Senin 18 Jan 2016 15:43 WIB

Masyarakat Sleman Diminta Waspadai Angin Kencang

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Angin kencang. Ilustrasi.
Foto: sportige.com
Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Fenomena angin kencang yang menimbulkan kerugian besar lagi-lagi terjadi di Kabupaten Sleman. Menurut Kepala BPBD Sleman Julisetiono Dwi Wasito, pada Ahad (17/1) sore lalu, kandang ayam milik warga Dusun Tapansari, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Jayeng Tirtamartana (45), roboh tertimpa pohon karena angin kencang.

Akibatnya lima ribu ekor ayam potong siap jual yang berada dalam kandang mati dan menyebabkan kerugian sebesar Rp 200 juta. "Selain itu ada dua rumah yang rusak akibat tertimpa pohon di Candibinangun, untungnya tidak parah. Total nilai kerugiannya belum diketahui," kata Juli, Senin (18/1).

Bertepatan dengan kejadian hujan disertai angin kencang, aliran listrik di daerah tersebut padam. Karena kondisi tersebut terjadilah kebakaran dua rumah milik Ny Minuk (40), dan Yulianto (33) di Dusun Ngepring, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem. Berdasarkan laporan yang diterima BPBD, kebakaran disebabkan lilin yang menyala jatuh lalu menyambar bagian rumah.

Guna mengantisipasi peristiwa serupa, Juli mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Berdasar informasi BMKG, puncak musim hujan diperkirakan berlangsung sepanjang bulan Januari dan Februari. Adapun daerah rawan angin kencang di Sleman tersebar secara merata. Namun yang berpotensi tinggi meliputi Kalasan, Sleman, Seyegan, dan Mlati.

"Kami selalu mendapat info peringatan dini, dan langsung disebarkan ke masyarakat. Tapi kondisi memang sulit diperkirakan bahkan prediksinya cuaca seperti sekarang berlangsung sampai April," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement