Senin 18 Jan 2016 18:51 WIB

Obama Tegaskan Tetap Melindungi Israel

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Presiden Obama
Presiden Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Ahad

(17/1) menyatakan, meski kesepakatan nuklir dengan Iran telah dilakukan, AS masih melawan ancaman Iran kepada Israel.

Obama mengatakan, kekuatan dunia telah menghentikan setiap langkah bom nuklir dan kebijakan pertukaran tahanan menunjukkan hal-hal yang mungkin terjadi dengan diplomasi. "Ini adalah hari yang baik karena sekali lagi kita melihat apa yang mungkin (terjadi) melalui diplomasi AS yang kuat," kata Obama di Gedung Putih, Ahad (17/1), seperti dikutip dari laman Haaretz.

Ia menambahkan, hal ini mengingatkan apa yang bisa dicapai ketika AS memimpin dengan kekuatan dan bijaksana. Namun, Obama juga menyebutkan bahwa AS masih memiliki perbedaan yang mendalam dengan Iran dan akan terus menegakkan sanksi melawan program rudal balistiknya.

"Bahkan ketika kita menerapkan kesepakatan nuklir dan menyambut rakyat kami yang pulang, kami menyadari masih ada perbedaan yang mendalam antara AS dan Iran. Kami tetap teguh dalam menentang perilaku destabilisasi Iran di tempat lain," katanya.

Ia berharap peristiwa ini menjadi kesempatan bagi Iran untuk lebih kooperatif dengan seluruh dunia. (Netanyahu: Israel akan Awasi Nuklir Iran).

Saementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, tanpa kepemimpinan Israel dalam mempromosikan sanksi terhadap Iran, negara ini akan memiliki senjata nuklir.

‘’Tanpa upaya kami memimpin sanksi melawan program nuklir Iran, maka Iran akan memiliki senjata nuklir sejak lama,’’ katanya saat berbicara di kabinet mingguan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement