Selasa 19 Jan 2016 07:57 WIB

Tersangka Pertama Kejahatan Seksual Cologne Ditahan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah perempuan meneriakkan dan membawa tulisan
Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
Sejumlah perempuan meneriakkan dan membawa tulisan "Melawan Seksisme - Melawan Rasisme" di stasiun kereta api utama di Cologne, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Seorang pencari suaka berusia 26 tahun asal Aljazair menjadi tersangka pertama yang ditangkap atas tuduhan pelanggaran seksual di Cologne pada malam tahun baru. Ia ditangkap di tempat penampungan pengungsi di kota Kerpen pada akhir pekan.

Pria yang tidak disebut namanya tersebut ditahan atas dugaan meraba seorang wanita dan mencuri telepon genggamnya. Polisi Cologne kini menyelidki 21 orang selama serangan, namun hampir semua pelaku pelanggaran non-seksual.

Jaksa penuntut umum Ulrich Bremen mengatakan, delapan di antaranya berada di tahanan menunggu persidangan. "Banyak dari mereka dituduh terlibat pencurian," katanya dilansir dari laman BBC News, Senin (18/1).

Polisi mengatakan 883 orang sekarang telah mengajukan keluhan kriminal atas peristiwa di Cologne, termasuk 497 perempuan mengklaim menjadi korban kekerasan seksual.

Pihak berwenang Cologne dan pemerintah federal menekankan pendekatan yang lebih keras terhadap migrasi, setelah diketahui banyak warga asal Afrika Utaara secara sistematis menargetkan perempuan di malam tahun baru. Pada Desember, Jerman melihat adanya kenaikan jumlah pencari suaka dari Aljazair dan Maroko.

Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, angka gabungan dari kedua negara tercatat kurang dari 1.000 pada Juni, namun hampir mencapai 2.300 pada Desember lalu. Meski sebagian besar klaim suaka dari Aljazair dan Maroko ditolak.

Serangan di Cologne dan kota-kota lain di Jerman pada malam tahun baru memicu protes massal dan peningkatan kecemasan atas kebijakan Kanselir Angela Merkel untuk menyambut pengungsi. Masalah ini telah menyebabkan perpecahan di partai CDU Merkel.

Pada Senin, dua tokoh terkemuka CDU, Volker Kauder dan Julia Kloeckner mengecam 40 rekan-rekan yang menandatangani surat peringatan jumlah pengungsi bisa menempatkan tuntutan yang berlebihan pada Jerman. Mereka juga menyerukan penegakan hukum imigrasi secara tegas.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Zeppelin Jerman Jatuhkan Bom ke Inggris

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement