Selasa 19 Jan 2016 09:38 WIB

500 Ribu Orang Meninggal Tiap Tahun karena Memasak di Kompor Tradisional

Rep: c21/ Red: Andi Nur Aminah
Wanita India memasak menggunakan kompor tradisional.
Foto: Dailymail
Wanita India memasak menggunakan kompor tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, INDIA -- Penggunaan chulahs atau kompor tradisional di dalam ruangan menyebabkan sekitar 500 ribu orang meninggal setiap tahunnya di India. Hal tersebut terjadi karena polusi udara di dalam ruangan akibat penggunaan metode memasak secara konvensional.

Departeman Energi Baru dan Terbarukan (MNRE) mengusulkan menghubungkan sistem biogas dengan skema perkembangan di bawah Departemen Kesehatan di tingkat Panchayat. Tujuannya untuk mengadopsi solusi memasak yang bersih. "Hampir 150 juta rumah tangga India menggunakan biomassa (kayu bakar dan limbah agro) dan kotoran ternak sebagai bahan bakar memasak primer," ujar Wakil Sekretaris Kementerian Panchayati Raj, Debasis Pal, dilansir Daily Mail, Selasa (19/1).

Menurutnya, hal itu diperlukan dalam rangka meningkatkan akses ke energi memasak bersih. MNRE sedang melaksanakan program Unnat Chulha Abhiyan untuk berusaha mengadopsi cara memasak di rumah tangga India, dari solusi memasak tradisional ke modern pada 2030.

Debasis mengatakan, hanya teknologi memasak berbasis biomassa saat ini yang tersedia dan dekat dengan pedoman emisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Teknologi tersebut adalah kompor rancangan pelet masak. Selain itu, pelet dengan mudah dapat diproduksi dari biomassa terbarukan (seperti sisa tanaman, sekam padi, dan serbuk gergaji) sehingga membuat udara yang dihasilkan kompor menjadi netral. 

Oleh karena itu, penggunaan rancangan kompor pelet perlu didorong untuk mengurangi dampak buruk bagi kesehatan. Namun, adopsi bersih kompor energi oleh rumah tangga perdesaan sedikit terhambat dengan tingkat kesadaran yang rendah juga saluran distribusi yang buruk. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement