REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Denmark mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan proporsional terhadap kelompok militan ISIS di Suriah. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri kepada PBB.
Surat kepada PBB tersebut tertanggal 11 Januari, namun baru diberikan ke publik pada Senin (18/1).
"Kerajaan Denmark mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan proporsional terhadap negara yang disebut Islam di Irak dan Levant (ISIS, juga dikenal sebagai Daesh) di Suriah," katanya.
Denmark sebelumnya telah menyumbang tujuh jet tempur F-16. Jet tempur tersebut melakukan misi pemboman di Irak melawan ISIS. Namun, pada September jet tempur ditarik untuk pemeliharaan dan akan dikembalikan pada musim semi 2016.
"Denmark memiliki kontribusi radar. Ini dapat melihat, tentu saja ke dalam Suriah, ini merupakan kontribusi saat kami menunggu pesawat," kata juru bicara Kementerian.
Menteri Luar Negeri Kristian Jensen berharap mendapatkan pesawat tempur Denmark F-16 kembali secepat mungkin.
"Pemerintah berharap mereka kembali dengan mandat yang lebih luas untuk memungkinkan melawan ISIS di manapun mereka berada, apakah pada satu atau sisi lain dari perbatasan Suriah," ujar Jensen.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Zeppelin Jerman Jatuhkan Bom ke Inggris
Hollande Umumkan Status Darurat Ekonomi